Jakarta, KUMHAM MALUKU – Kementerian Imigrasi dan Pemasyarakatan menggelar Seminar Nasional dengan tema “Mewujudkan Cara Pandang Keimigrasian Strategis Dalam Menyongsong Indonesia Emas” Seminar ini bertujuan untuk memperkuat wawasan dan strategi keimigrasian dalam menghadapi tantangan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045.
Kegiatan ini dihadiri oleh Kakanwil Kemenkumham Maluku Hendro Tri Prasetyo, Kepala Divisi Imigrasi Jayanta Surbakti, serta narasumber terkemuka. Seminar ini menghadirkan topik, yaitu “Dialektika Cara Pandang Keimigrasian Strategis Dalam Menyongsong Indonesia Emas” yang dibawakan oleh Bambang Widodo, Ketua Peranim, dan “Peran Imigrasi Dalam Keamanan Nasional Guna Mendukung Ketahanan Nasional Negara” oleh Dekan Fakultas Keamanan Nasional Universitas Pertahanan RI, Pujo Widodo.
Dalam paparannya, Bambang Widodo menekankan 5 aspek penting yang terkait terhadap cara pandang keimigrasian strategis.
“Peninjauan ulang fungsi imigrasi, sinergitas pengawasan orang asing, sistem penegakan hukum, pengembangan organisasi dan perubahan pola piker menjadi aspek yang perlu diperhatikan dalam membangun cara pandang keimgrasian strategis” ujarnya.
Dilanjutkan degan narasumber kedua, Pujo Widodo menjelaskan bahwa imigrasi adalah salah satu pilar utama dalam menjaga ketahanan nasional. Ia menyoroti bahwa penguatan fungsi pengawasan dan intelijen keimigrasian harus menjadi prioritas dalam menghadapi ancaman keamanan non-tradisional.
“Imigrasi adalah garda terdepan dalam menjaga keamanan nasional. Dengan menjalankan peran sebagai pengawas perbatasan, pencegah kejahatan transnasional, dan penegak hukum” tuturnya.
Kakanwil Kemenkumham Maluku Hendro Tri Prasetyo, sejalan dengan yang disampaikan oleh kedua narasumber. Beliau mendukung adanya Seminar Nasional ini sebagai ruang diskusi strategis untuk merumuskan langkah keimigrasian yang selaras dengan kebutuhan pembangunan nasional.
““Imigrasi memiliki peran sentral dalam mendukung keamanan dan ketahanan nasional. Seminar ini menjadi wadah untuk mengeksplorasi cara pandang baru yang adaptif dan strategis dalam menyongsong Indonesia Emas,” ujar Hendro.