Ambon, KUMHAM MALUKU – Dalam suasana penuh keakraban, Lapas Kelas IIA Ambon berhasil mengintegrasikan Budaya Maluku dalam Program Pemasyarakatan dengan menggelar lomba makan papeda dengan lantunan harmoni vocal group yang sekaligus menjadi program pembinaan karakter bagi Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) dalam rangka memperingati Hari Ulang Tahun Republik Indonesia ke-79, Hari Ulang Tahun Pengayoman, serta HUT Provinsi Maluku dan Kota Ambon.
Tidak hanya semata-mata sebagai hiburan, kegiatan yang berlangsung, Rabu (11/09) ini juga sebagai sarana untuk memfasilitasi pengembangan minat dan bakat para WBP.
Kakanwil Kemenkumham Maluku Hendro Tri Prasetyo, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini sejalan dengan upaya pemerintah dalam melakukan pembinaan kepribadian dan sosial bagi para narapidana sehingga nantinya WBP kembali ke masyarakat sebagai individu yang lebih produktif dan bertanggung jawab.
“Dengan melibatkan WBP dalam kegiatan yang bernilai budaya, kita tidak hanya memperkuat akar budaya mereka, tetapi juga membekali mereka dengan keterampilan hidup yang relevan,” ujar Hendro.
Lebih lanjut, Hendro menjelaskan bahwa lomba makan papeda yang merupakan tradisi khas Maluku, memiliki makna simbolis yang mendalam. "Papeda tidak hanya sekedar makanan, tetapi juga merepresentasikan kekayaan budaya dan nilai-nilai kearifan lokal masyarakat Maluku," ungkapnya.
Sementara itu, lomba vocal group memberikan kesempatan bagi para WBP untuk mengekspresikan diri melalui seni musik. Kegiatan ini juga bertujuan untuk melestarikan kekayaan budaya Indonesia, khususnya di wilayah Maluku.
Pendekatan yang mengintegrasikan seni dan budaya dalam pembinaan WBP merupakan langkah maju dalam upaya mewujudkan pemasyarakatan yang lebih manusiawi dan efektif. Dengan memberikan ruang bagi WBP untuk mengembangkan potensi diri dan mengekspresikan diri, kita tidak hanya membantu mereka untuk memperbaiki diri, tetapi juga memberikan kontribusi bagi pembangunan masyarakat. (Humas/Sal)