Ambon, KUMHAM MALUKU – Sebanyak 120 orang Narapidana (Napi) kasus narkoba Lembaga Pemasyarakatan Kelas IIA Ambon ikut program rehabilitasi sosial (24/2). Proses rehabilitasi ini dilakukan untuk menyelamatkan setiap individu Warga Binaan Pemasyarakatan (WBP) sehingga memiliki proses perubahan perilaku yang berangsur-angsur membaik, akibat penyalahgunaan narkoba .
Rehabilitasi yang dilakukan di Lapas Ambon ini ditangani oleh tenaga rehabilitasi dari Badan Narkotika Nasional Provinsi Maluku, tenaga Dokter, Konselor dan tenaga Psikolog. Dan penanganan rehabilitasi tersebut dilakukan melalui tiga tahap yang harus dijalani oleh WBP yaitu tahap medis, tahap non medis dan tahap bina lanjut.
Saat membuka secara resmi kegiatan tersebut, Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Maluku, Andi Nurka mengatakan bahwa rehabilitasi narkoba bukan hanya bertujuan membuat penggunanya berhenti memakai narkoba, tetapi rehabilitasi juga bertujuan memastikan bahwa WBP tersebut bebas narkoba seumur hidup serta kembali melakukan hal-hal produktif didalam keluarga maupun lingkungan sekitarnya.
“Perlu dipahami bahwa proses melepaskan diri dari narkoba untuk penggunanya tidaklah mudah. Selain menjalani rehabilitasi narkoba, WBP juga membutuhkan dukungan keluarga dan masyarakat agar dapat kembali menjalani hidup sehat dan produktif” lanjut Andi.
Hal senada juga disampaikan Ka Lapas Ambon, saiful Sahri bahwa rehabilitasi merupakan sebuah tindakan untuk menyelamatkan kehidupan berbangsa dan bernegara melalui generasi muda yang memiliki kompetensi sehat, bebas dari narkoba.
Dalam laporannya, Saiful juga mengatakan bahwa proses rehabilitasi ini dilakukan secara bertahap. Tahapan pertama diikuti 60 orang WBP selama tiga bulan dari bulan Februari sampai dengan bulan Mei 2020 dan tahapan selanjunya dilakukan pada Juni sampai dengan bulan Agustus. (Humas)
